Selasa, 07 Maret 2017

Pendakian Tambora 16-18 Agustus 2013


10 April pada tahun 1815. Gunung Tambora meletus dengan begitu dahsyat, bahkan jauh lebih dahsyat dari Gunung Krakatau. Suara guruh ini terdengar sampai ke pulau Sumatera pada tanggal 10-11 April 1815 (lebih dari 2.600 km dari gunung Tambora) yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan. Pada pukul 7:00 malam tanggal 10 April, letusan gunung ini semakin kuat.
Tiga lajur api terpancar dan bergabung. Seluruh pegunungan berubah menjadi aliran besar api. Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada pukul 8:00 malam, diikuti dengan abu pada pukul 9:00-10:00 malam.
Debu vulkanik menyebar setinggi puluhan kilometer mempengaruhi iklim seantero Bumi, menutup sinar matahari selama berbulan-bulan lamanya… Bumi bagian utara dan selatan tetap menjadi dingin… Di Eropa dan Amerika Utara pun matahari tetap tertutup debu vulkanik dan membuat daerah tersebut tetap dingin walau dimusim panas. Jutaan orang kelaparan, mayat terkapar bergelimpangan, semua akibat tumbuhan layu dan mati tanpa adanya matahari sepanjang tahun. Salju tak kunjung cair, mengerikan…. masa itu dikenal dunia sebagai “Tahun yang tak melalui musim panas” atau“A year without summer”
Tambora memiliki kawah yang besar dengan diameter 7 km dan keliling lingkaran kawah sebesar 16 km dengan kedalaman kawah 800m.
Pendakian Tambora ini didampingi oleh Jendral-jendral SAMPALA yang penting harus disebutkan yaitu Bang Osh (Si mbah tak kenal lelah, Sampai saat ini pekerja keras), Bang Tole (Si mbah culas, peace bang, hehhehe), Bang Fanny (Om yang penting Goyangannya), Bang Arif (Om yang penting bagi rokoknya, selalu membawa rokok yang berlebih), Bang Hartady (Bang Boyband) dan saya yang mengaku seorang penulis Mailspl ,kalo mau lihat foto mereka bisa diclik aja masing-masing nama.Buat yang tidak disebutkan namanya, itu artinya belum menjadi "Pemeran Utama" ,Sory-sory aja ya,,hehhee
Kami SAMPALA, mengadakan pendakian Tambora bersama Palasma untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Beberapa konflik akan diangkat, misalnya adalah "Bakar Ayam yang tidak terjadi" dan masih ada hal-hal menarik yang akan di kupas isinya. Bissmillah.
Halaman Basecamp Palasma, jam 12 siang pada panas terik matahari, menjelang keberangkatan.
Bang Fanny : " lo kenapa gk ikut ted?"
Bang Teddy : " Perut gw aja udah gak bisa di angkat gini, apa lagi bawa carrier fann"
Bang Fanny : " hahaha, makanya jangan perut yang di gemukin, kayak gw, kurus2 yang penting goyangannya tedd,hahha".
Halaman dengan hiasan pohon jambu yang banyak ini membuat kita mencicipi berbagai jambu, cicip mencicip jadilah 6 kresek bungkusan jambu jadi logistik perjalanan kami.
Oiya, sebelum itu saya dikasi jebo saya seorang teman saya, 2 wanita mencari saya dengan postur tubuh yang gemuk banget dan agak langsing.
elda: " bang mail ada yang cariin tu?"
sinta: " itu bang 2 cewe "?
elda: "ciee ciec ice"
mail : " ook"
elda dan sinta : " cciie ciei di kasi jebo,ahaha"
elda : "yang mana cwenya bang?"
sinta : "iya bang yang mana yang mana?"
mail : "itu fans saya, penggemar yang pengen tau saya,kalian tau kan saya ngfans sama siapa? heheha"
Body dengan banyak puty(dempul) ini akhirnya datang juga, kami poto bareng lalu menaikinya dan saya mendapat posisi yang nyaman murut saya.
Bang Tole : " cepet naik duluan sana, cari tempet yang enak" dengan nada culasnya yang selalu muncul, haha.
Pelabuhan kayangan jam malam bertemu dengan angkatan bang fanny dan bang arief, kami makan gratis duduk di meja bundar memakan makanan pelabuhan khas lombok banget.
Bang Tole : " ambil lagi plecing itu banyak-banyak " , lagi- lagi culasnya muncul, haha
Bang Arief : " ndek arak te sanguan rokok ite ni?"
Bang Anonimitas : " yaok, bait wah no luek2 "
Bang Arief : " hahaha" ?
Berugak bahan atap alang2 tataan rapi jam 4 subuh, kami istirahat sejenak tepat pinggir pantai membuat angin berhembus dengan seenaknya.
Istirahat setengah puncak jalan raya buat poto, lalu istirahat lagi pada luasan area berlatar  tambora.
Tepat jam 06:25 waktu indonesia tengah pada jam tangan saya, sampai pada titik awal pendakian Gunung Tambora, desa pancasila.
Bang Osh : " Cari ayam buat bakar-bakaran!!"
Bang Hartadi : "   ok bang, siap meluncur", " cari motor il"
mail : " ntr tak tanyain ngab "
Bang Osh : " cari ada2 5 ayam "
mail : " ane terserah bang hartadi aja bang,,hhee "
Jalanan aspal tanah tambora membuat saya gugup, banyak pepohonan tumbang pinggir jalan lalu di bumbui dengan tanjakan terjal dan tikungan yang menghantam,demi mencari ayam untuk dipotong, untung jokinya apik.
Sangat banyak tempat yang saya dan bang hartadi telusuri, rumah niniknya yang mempunyai kebun pohon mente, makan di pinggir sungai sama keluarganya, lalu ziarah makam, trus balik dah ke Pancasila dengan membawa ayam 2 potong yang masih hidup. Entah gimana ceritanya ayam itu tidak jadi di bawa???. Persiapan pendakian lalu poto bareng lagi di Plengkung Gading versi tambora.
Pondok Roboh air yang jernih, jam 7 sore menjelang malam, tiba lalu mempersiapkan tenda dan tempat yang rata. Saat itu kami kesulitan menentukan tempat sehingga membutukan parang untuk menebas ranting-ranting kecil demi untuk bisa bermalam.Rombongan lain tiba sekitar 15 menit kemudian. "Matahari pagi memanjakan mata, hijau disekelilingmu seakan diam berkata "masih ada yang lebih indah dari ini, melangkah lah terus", walau lelah tak payah kau fikirkan".
Menuju pos 2 lalu

-Sabtu 17 Agustus 2013, kami masih di pos 1, hahaha, yaaaa, jumlah kami sekitar 30orang dengan kemampuan fisik yang berbeda namun harus sama, disini kita berlatih untuk menjadi yang terdepan ataupun yang terbelakang, bagaimana mengerti kedaan teman, keadaan hutan, disiplin dalam segala hal karena pendakian ini adalah pendakian pertama kami agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.Kerja sama team sangat berpengaruh dalam kesuksesan pendakian, kejadian terlupanya headlamp, Jaket yang seharusnya baik, tapi membawa yang rusak, yang seharusnya mengambil air, tapi males bergerak, entah masih banyak lagi keluhan yang lainnya.
-Minggu 18 Agustus 2013, kami berangkat menuju titik tertinggi di Pulau Sumbawa, dengan mata sayup yang terpaksa melek, dengan headlamp yang rusak salah sendiri, namun kami bertekat untuk pulang dengan selamat karena ortu di rumah menanti disertai masakan-masakan beraroma nikmat seolah ada dirumah makan platimun.Merdekaaaa !!!! Kami bahagia , kami berteriak, agak lebay mungkin, namun senyum haru saya rasakan tak dapat ditunjukkan."Terimakasih Untuk Alam Indahmu Tuhan".Foto-foto adalah kegiatan paling penting, karna sebuah foto dapat mengartikan perjalanan.
-Minggu 19 Agustus 2013, tiba di Rumah masing-masing dengan harapan masing-masing , namun tujuan kita satu yaitu pulang dengan selamat.
Estimasi Waktu
 - Basecampe - Pelabuhan Kayangan = 3 jam - Pelabuhan Kayangan - Pelabuhan Pototano = 2.5 jam
- Pelabuhan Pototano - Desa Pancasila = 10 jam
- Desa Pancasila - Pos 1 = 3 jam
- Pos 1 - pos 2 = 2 jam
- Pos 2 - pos 3 = 3 jam
- Pos 3 - pos 4 = 2 jam
- Pos 4 - pos 5 = 1 jam
- Pos 5 - Puncak = 6 jam 
Memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) adalah bagian terpenting sebagai bangsa Indonesia, namun sangat banyak cara unik untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI,upacara bendera misalnya. Hampir seluruh siswa-siswi di Indonesia pernah melaksanakan upacara kemerekaan."Hormaaaaat Geraaak"!!!aba-aba dari pemimpin upacara,"Galau" harus "Bergerak" atau "Hormat", tapi ini jujur saya alami sebagai seorang yang polos saat itu, entah apa yang saya pikirkan, saya lebih suka untuk bergerak, tapi siswa-siswa yang lainpun banyak yang bergerak sekaligus hormat.Terpusat pandangan saya akan seseorang dan bertanya "bro, kenapa gak hormat?" dia jawab "ngapain hormat ke bendera, kamu mending denger lagu "pergi belajar" deh, "hormati gurumu dan sayangi teman itu lah tandanya kau murid budiman", kalo aku hormat kebendera,aku murid apaan dong?" oiya aku pernah denger itu lagu,hahhaa. Cerita di atas adalah fiktif belaka namun dengan pemeran yang luar biasa, tidak ada niat untuk sara melainkan hiburan semata, jangan percaya!!! namun estimasi waktu boleh di uji coba, hehe. TERIMAKASIH.



Sumber : https://indocropcircles.wordpress.com/2011/09/18/misteri-dan-kronologi-meletusnya-gunung-tambora/
http://wisatantb2012.blogspot.com/p/gunung-tambora.html